Lasagna PhD ITB: Apa Itu Dan Mengapa Populer?
Guys, pernah denger istilah Lasagna PhD di ITB? Atau mungkin malah lagi nyusun strategi buat jadi salah satunya? Nah, biar nggak penasaran lagi, yuk kita bedah tuntas apa sih sebenarnya Lasagna PhD itu, kenapa istilah ini muncul, dan kenapa kok kayaknya populer banget di kalangan mahasiswa dan alumni ITB.
Asal Mula Istilah Lasagna PhD
Oke, jadi gini, Lasagna PhD itu sebenarnya bukan program studi atau jalur khusus di ITB ya. Ini lebih ke istilah slang yang menggambarkan perjalanan studi S3 (Doktoral) yang panjang dan berlapis-lapis, mirip kayak lasagna. Bayangin deh, lasagna kan terdiri dari banyak lapisan pasta, saus, daging, dan keju. Nah, setiap lapisan itu bisa dianalogikan sebagai tahapan-tahapan yang harus dilalui seorang mahasiswa doktoral, mulai dari proposal penelitian, ujian kualifikasi, penelitian, publikasi, sampai akhirnya disertasinya selesai dan bisa lulus.
Kenapa kok pakai istilah lasagna? Ya karena prosesnya yang panjang dan kompleks itu tadi. Bikin disertasi itu nggak kayak masak mie instan yang langsung jadi dalam hitungan menit. Butuh waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran ekstra. Belum lagi kalau ada kendala di tengah jalan, misalnya data penelitian nggak sesuai harapan, publikasi ditolak, atau dosen pembimbingnya lagi sibuk. Wah, itu bisa bikin lapisan lasagna-nya makin tebal dan prosesnya makin lama. Jadi, istilah Lasagna PhD ini sebenarnya menggambarkan perjuangan dan dedikasi seorang mahasiswa doktoral dalam menyelesaikan studinya.
Istilah ini muncul karena banyak mahasiswa S3 yang merasakan pengalaman yang sama, yaitu proses yang panjang dan berliku dalam menyelesaikan disertasinya. Akhirnya, mereka mulai saling bercanda dan menggunakan istilah Lasagna PhD sebagai bentuk self-deprecating humor alias menertawakan diri sendiri. Tapi, di balik candaan itu, ada juga rasa solidaritas dan saling mendukung antar mahasiswa S3. Mereka tahu bahwa mereka nggak sendirian dalam menghadapi tantangan ini. Istilah ini kemudian menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi populer di kalangan mahasiswa dan alumni ITB.
Mengapa Istilah Ini Populer?
Ada beberapa alasan kenapa istilah Lasagna PhD ini populer banget di ITB. Pertama, ITB itu kan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang punya standar akademik yang tinggi. Jadi, nggak heran kalau mahasiswa S3 di ITB dituntut untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas dan memberikan kontribusi yang signifikan di bidangnya masing-masing. Tuntutan ini tentu saja membuat proses penelitian dan penulisan disertasi menjadi lebih menantang dan memakan waktu yang lebih lama.
Kedua, budaya akademik di ITB juga cukup kompetitif. Mahasiswa S3 dituntut untuk aktif dalam kegiatan ilmiah, seperti seminar, konferensi, dan publikasi jurnal. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Belum lagi kalau mereka juga harus mengajar atau menjadi asisten dosen untuk memenuhi kebutuhan finansial. Wah, makin tebal aja tuh lapisan lasagna-nya.
Ketiga, sense of humor dan kemampuan untuk menertawakan diri sendiri adalah ciri khas mahasiswa ITB. Mereka nggak gampang stres atau putus asa meskipun menghadapi tantangan yang berat. Mereka selalu bisa mencari cara untuk menghibur diri sendiri dan teman-temannya. Istilah Lasagna PhD ini adalah salah satu contohnya. Dengan menggunakan istilah ini, mereka bisa mencairkan suasana dan mengurangi tekanan yang mereka rasakan.
Lebih Dalam Mengenai Proses PhD: Bukan Sekadar Bikin Lasagna!
Walaupun istilah Lasagna PhD ini lucu dan menggambarkan proses yang panjang, penting untuk diingat bahwa studi S3 itu bukan cuma soal bikin lasagna yang berlapis-lapis ya. Ada banyak hal lain yang bisa didapatkan dari pengalaman ini. Studi S3 itu adalah kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan problem-solving. Kita juga belajar untuk melakukan penelitian secara mandiri, menulis karya ilmiah, dan berkomunikasi dengan para ahli di bidang kita. Semua keterampilan ini sangat berharga dan bisa bermanfaat dalam karir kita di masa depan.
Selain itu, studi S3 juga bisa membuka pintu untuk jaringan yang lebih luas. Kita bisa bertemu dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai negara, berkolaborasi dalam penelitian, dan mengikuti konferensi internasional. Jaringan ini bisa menjadi aset yang sangat berharga dalam karir kita di masa depan. Jadi, meskipun prosesnya panjang dan berat, jangan pernah menyesal sudah mengambil studi S3 ya. Anggap saja ini sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik.
Tips & Trik Menghindari Lasagna PhD yang Terlalu Tebal
Nah, buat kamu yang lagi nyusun disertasi atau berencana mau ambil S3, ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu coba biar nggak jadi Lasagna PhD yang terlalu tebal:
-
Pilih Topik yang Benar-Benar Kamu Minati: Ini penting banget, guys! Kalau kamu nggak minat sama topik penelitian kamu, dijamin kamu bakal cepet bosen dan males-malesan. Akibatnya, proses penelitian kamu bakal jadi lebih lama dan berat. Jadi, sebelum memutuskan untuk mengambil S3, pastikan kamu sudah punya topik yang benar-benar kamu sukai dan kuasai.
-
Buat Rencana Penelitian yang Matang: Sebelum mulai penelitian, buatlah rencana yang jelas dan terstruktur. Tentukan tujuan penelitian kamu, rumusan masalah, metodologi penelitian, dan jadwal penelitian. Rencana ini akan membantu kamu untuk tetap fokus dan terarah selama proses penelitian. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing kamu ya.
-
Manfaatkan Sumber Daya yang Ada: Jangan ragu untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia di kampus, seperti perpustakaan, laboratorium, dan pusat data. Kamu juga bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh kampus untuk meningkatkan keterampilan penelitian kamu. Jangan malu untuk bertanya kepada senior atau teman-teman yang sudah berpengalaman.
-
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental: Jangan terlalu memforsir diri kamu untuk belajar dan meneliti. Sempatkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, dan melakukan kegiatan yang kamu sukai. Jaga pola makan dan tidur kamu agar tetap sehat dan bugar. Jangan lupa untuk bersosialisasi dengan teman-teman dan keluarga kamu. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting untuk menjaga kesehatan mental kamu.
-
Jangan Takut Minta Bantuan: Kalau kamu merasa kesulitan atau stres, jangan takut untuk meminta bantuan kepada dosen pembimbing, teman-teman, atau konselor. Jangan dipendam sendiri masalah kamu. Ingat, kamu nggak sendirian dalam menghadapi tantangan ini. Ada banyak orang yang peduli sama kamu dan siap membantu kamu.
Lasagna PhD: Sebuah Simbol Perjuangan dan Ketekunan
Jadi, Lasagna PhD itu bukan cuma sekadar istilah slang ya. Ini adalah simbol perjuangan, ketekunan, dan dedikasi seorang mahasiswa doktoral dalam menyelesaikan studinya. Meskipun prosesnya panjang dan berat, ingatlah bahwa semua usaha kamu akan terbayar lunas di masa depan. Dengan gelar doktor, kamu akan memiliki kesempatan untuk berkontribusi lebih banyak di bidang kamu dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Semangat terus ya, guys! Semoga lasagna-nya nggak terlalu tebal!