Wacana: Pengertian, Fungsi, Dan Contohnya!
Alright guys, pernah denger kata "wacana" gak? Pasti sering ya, apalagi di tongkrongan atau pas lagi ngobrol santai sama temen-temen. Tapi, sebenernya apa sih arti wacana itu? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang wacana, mulai dari pengertiannya, fungsinya, sampai contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari. So, stay tune terus ya!
Pengertian Wacana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi dalam hierarki gramatikal. Gampangnya gini, wacana itu adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan untuk menyampaikan suatu maksud atau tujuan tertentu. Wacana bisa berupa tulisan atau lisan, formal atau informal, panjang atau pendek. Yang penting, ada koherensi dan kohesi antar kalimatnya, sehingga membentuk satu kesatuan makna yang utuh.
Dalam linguistik, wacana dipandang sebagai bentuk komunikasi yang utuh dan bermakna. Ia tidak hanya sekadar kumpulan kata atau kalimat, tetapi juga melibatkan konteks sosial, budaya, dan situasional yang mempengaruhinya. Jadi, untuk memahami wacana secara komprehensif, kita perlu memperhatikan berbagai aspek, seperti siapa yang berbicara atau menulis, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
Para ahli bahasa juga punya definisi masing-masing tentang wacana. Misalnya, Stubbs (1983) mendefinisikan wacana sebagai organisasi bahasa di atas tingkat kalimat atau klausa. Sementara itu, Brown dan Yule (1983) mengartikan wacana sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara kontekstual. Dari berbagai definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa wacana itu adalah satuan bahasa yang lebih besar dari kalimat, yang memiliki makna dan fungsi tertentu dalam komunikasi.
Contohnya gini, kalau kamu lagi ngobrol sama temen tentang rencana liburan, obrolan kalian itu bisa disebut sebagai wacana. Atau, kalau kamu lagi baca novel, keseluruhan cerita dalam novel itu juga bisa disebut sebagai wacana. Jadi, wacana itu luas banget cakupannya, guys!
Fungsi Wacana
Wacana punya banyak fungsi penting dalam komunikasi dan kehidupan sosial kita. Beberapa di antaranya adalah:
- Menyampaikan Informasi: Ini adalah fungsi wacana yang paling dasar. Wacana digunakan untuk menyampaikan informasi, fakta, atau pengetahuan kepada orang lain. Misalnya, berita di televisi, artikel di koran, atau laporan penelitian.
 - Mempengaruhi Orang Lain: Wacana juga bisa digunakan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, atau tindakan orang lain. Misalnya, iklan, pidato politik, atau propaganda.
 - Membangun Hubungan Sosial: Wacana berperan penting dalam membangun dan memelihara hubungan sosial. Misalnya, obrolan santai dengan teman, surat cinta, atau percakapan di telepon.
 - Menyatakan Identitas: Wacana bisa digunakan untuk menyatakan identitas diri atau kelompok. Misalnya, gaya bahasa yang digunakan oleh anak muda, jargon yang digunakan oleh komunitas tertentu, atau simbol-simbol yang digunakan oleh suatu organisasi.
 - Menghibur: Wacana juga bisa berfungsi sebagai hiburan. Misalnya, cerita lucu, film komedi, atau musik.
 
Jadi, wacana itu gak cuma sekadar rangkaian kata-kata, tapi juga punya peran penting dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dengan memahami fungsi wacana, kita bisa berkomunikasi lebih efektif dan memahami orang lain dengan lebih baik.
Jenis-Jenis Wacana
Wacana itu macem-macem jenisnya, tergantung dari sudut pandang atau kriteria yang digunakan. Beberapa jenis wacana yang umum dikenal adalah:
- Berdasarkan Media:
- Wacana Lisan: Wacana yang disampaikan secara lisan, seperti pidato, ceramah, wawancara, atau percakapan sehari-hari.
 - Wacana Tulisan: Wacana yang disampaikan secara tertulis, seperti artikel, buku, surat, atau laporan.
 
 - Berdasarkan Tujuan:
- Wacana Informatif: Wacana yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan.
 - Wacana Persuasif: Wacana yang bertujuan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, atau tindakan orang lain.
 - Wacana Ekspresif: Wacana yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan atau emosi.
 - Wacana Argumentatif: Wacana yang bertujuan untuk menyampaikan argumen atau pendapat.
 
 - Berdasarkan Bentuk:
- Wacana Naratif: Wacana yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
 - Wacana Deskriptif: Wacana yang menggambarkan suatu objek, tempat, atau suasana.
 - Wacana Ekspositoris: Wacana yang menjelaskan suatu konsep atau ide.
 - Wacana Prosedural: Wacana yang memberikan petunjuk atau langkah-langkah untuk melakukan sesuatu.
 
 - Berdasarkan Konteks:
- Wacana Politik: Wacana yang berkaitan dengan isu-isu politik.
 - Wacana Hukum: Wacana yang berkaitan dengan hukum dan peradilan.
 - Wacana Agama: Wacana yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan.
 - Wacana Media: Wacana yang disampaikan melalui media massa.
 
 
Masih banyak lagi jenis-jenis wacana lainnya, tergantung dari sudut pandang atau kriteria yang digunakan. Yang penting, kita bisa membedakan dan memahami karakteristik masing-masing jenis wacana tersebut.
Contoh Wacana
Biar makin jelas, nih gue kasih beberapa contoh wacana dalam kehidupan sehari-hari:
- 
Percakapan Sehari-hari:
A: "Eh, lagi ngapain nih?"
B: "Lagi ngerjain tugas kuliah. Susah banget!"
A: "Tugas apa emang?"
B: "Tugas bikin makalah tentang wacana. Pusing gue!"
A: "Wah, kebetulan banget! Gue baru aja baca artikel tentang wacana. Mau gue jelasin?"
B: "Serius? Mau dong! Makasih ya!"
Nah, percakapan di atas adalah contoh wacana lisan yang informal. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan sosial dan menyampaikan informasi.
 - 
Artikel Berita:
"Gempa Bumi Guncang Lombok, Ratusan Rumah Rusak"
Lombok, Indonesia – Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada hari Minggu (5/8/2018). Gempa tersebut menyebabkan ratusan rumah rusak dan ribuan orang mengungsi. Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat dan mengirimkan bantuan ke lokasi bencana.
Artikel berita di atas adalah contoh wacana tulisan yang informatif. Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi tentang suatu kejadian atau peristiwa.
 - 
Iklan:
"Beli Sabun Mandi X, Kulit Jadi Lebih Halus dan Cerah!"
Sabun mandi X mengandung bahan-bahan alami yang dapat membuat kulit Anda lebih halus dan cerah. Beli sekarang dan rasakan perbedaannya!
Iklan di atas adalah contoh wacana persuasif. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang diiklankan.
 - 
Pidato:
"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air…"
Pada hari ini, kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Mari kita jadikan momentum ini untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan semangat gotong royong untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Pidato di atas adalah contoh wacana lisan yang persuasif dan argumentatif. Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
 
Kesimpulan
Oke guys, setelah kita bahas panjang lebar tentang wacana, sekarang kita bisa simpulkan bahwa wacana itu adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi dalam hierarki gramatikal. Wacana punya banyak fungsi penting dalam komunikasi dan kehidupan sosial kita, seperti menyampaikan informasi, mempengaruhi orang lain, membangun hubungan sosial, menyatakan identitas, dan menghibur. Wacana juga macem-macem jenisnya, tergantung dari sudut pandang atau kriteria yang digunakan.
Dengan memahami konsep wacana, kita bisa berkomunikasi lebih efektif dan memahami orang lain dengan lebih baik. So, jangan ragu untuk terus belajar dan menggali lebih dalam tentang wacana ya!
Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian semua. Sampai jumpa di artikel berikutnya! Bye bye!